Saat merancang sistem perpipaan industri, pemilihan flange bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Kesalahan dalam memilih jenis flange bisa menyebabkan kerusakan sistem, kebocoran, hingga meningkatkan risiko downtime. Oleh karena itu, penting bagi engineer maupun pengambil keputusan untuk memahami faktor-faktor penting sebelum menentukan tipe flange yang akan digunakan.

Berikut adalah tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih flange untuk kebutuhan industri:
1. Perhatikan Jenis Fluida yang Dialirkan
Langkah pertama dalam memilih flange yang tepat adalah mengidentifikasi sifat fluida dalam sistem. Apakah cairan yang digunakan bersifat korosif, seperti asam, bahan kimia, atau minyak? Jika iya, maka hindari penggunaan flange dari carbon steel, karena material ini cenderung cepat terkorosi saat terkena zat kimia agresif.
Sebaliknya, gunakan flange berbahan stainless steel yang tahan terhadap korosi dan mampu bertahan dalam kondisi fluida ekstrem. Material ini tidak hanya memperpanjang usia pakai flange, tapi juga membantu menjaga sistem tetap aman dan efisien.
2. Sesuaikan dengan Pressure Rating (PR)
Selain jenis fluida, Anda juga harus memperhatikan tekanan kerja sistem (pressure rating). Pressure rating menentukan batas maksimal tekanan yang dapat ditahan oleh flange. Jika sistem Anda memiliki tekanan tinggi, maka flange yang digunakan juga harus memiliki class yang setara atau lebih tinggi dari standar sistem tersebut.
Sebagai contoh:
- PR Class 150 cocok untuk tekanan rendah,
- Class 300 atau lebih tinggi diperlukan untuk sistem bertekanan tinggi.
Jangan sampai memilih flange dengan class di bawah standar, karena hal ini dapat menyebabkan kebocoran, kegagalan sambungan, atau bahkan kecelakaan kerja.
3. Pilih Koneksi Flange yang Tepat
Faktor ketiga yang tidak kalah penting adalah jenis koneksi flange. Meskipun semua flange berfungsi menghubungkan dua komponen, jenis koneksi yang digunakan sangat mempengaruhi efisiensi dalam perakitan, pembongkaran, dan perawatan sistem.
Salah satu contoh koneksi fleksibel adalah Lap Joint Flange, juga dikenal dengan sebutan loose flange atau van stone flange. Jenis ini membutuhkan komponen tambahan bernama Lap Joint Stub End, yang memungkinkan sambungan tidak perlu dilas langsung, sehingga mempermudah pemeliharaan dan menghemat biaya.
Lebih lanjut, Anda bahkan bisa menggabungkan flange carbon steel (lebih ekonomis) dengan stub end stainless steel untuk mendapatkan kombinasi biaya dan ketahanan yang optimal.
Penutup
Kesimpulannya, pemilihan flange dalam sistem industri tidak bisa sembarangan. Anda harus mempertimbangkan jenis fluida, tekanan kerja, serta tipe koneksi flange yang sesuai dengan desain dan kebutuhan operasional.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda akan mampu memilih flange yang tahan lama, aman, dan hemat biaya. Jika Anda membutuhkan flange dari berbagai jenis material dan class, baik untuk fluida korosif, tekanan tinggi, maupun koneksi khusus, CV. Gaskindo Sentosa siap menjadi partner penyedia terpercaya.
Hubungi tim teknis kami untuk informasi lebih lanjut mengenai flange berkualitas tinggi sesuai standar industri.
Leave a Reply