Industri

Panduan Piping Welding Procedure (WPS): Dari Persiapan hingga Inspeksi

Panduan Piping Welding Procedure (WPS): Dari Persiapan hingga Inspeksi

Prosedur pengelasan pipa wps oleh Gaskindo Sentosa

Prosedur pengelasan pipa wps oleh Gaskindo Sentosa

Dalam dunia pengelasan profesional, setiap sambungan las yang berkualitas tidak lahir dari kebetulan, melainkan dari sebuah “resep” yang presisi. Resep ini dikenal sebagai Spesifikasi Prosedur Pengelasan Pipa (WPS) . WPS adalah dokumen teknis formal yang memberikan instruksi langkah demi langkah yang wajib diikuti oleh seorang tukang las untuk menghasilkan sambungan las yang memenuhi standar kualitas, kekuatan, dan keamanan.

Mengabaikan WPS sama dengan membangun gedung tanpa cetak biru; hasilnya tidak dapat diprediksi dan sangat berisiko. Oleh karena itu, setiap tukang las profesional memperlakukan WPS sebagai peta jalan mereka. Mari kita bedah “Panduan Piping Welding Procedure (WPS)”, setiap tahapan krusial dalam proses pengelasan pipa sesuai standar prosedur.

Langkah 1: Persiapan Bahan – Fondasi Kebersihan

Sebelum busur las menyala, tukang las harus memastikan fondasi penyambungan dalam kondisi sempurna. Tahap persiapan ini melibatkan dua aktivitas utama:

  • Pembersihan: Tukang las secara aktif membersihkan area sambungan, baik di dalam maupun di luar pipa, dari segala kontaminan. Mereka menghilangkan semua jejak minyak, lemak, karat, kucing, dan kelembapan hingga radius beberapa sentimeter dari ujung pipa. Kontaminan ini, jika tertinggal, dapat menyebabkan cacat las yang serius.
  • Pembuatan Kampuh Las (Bevel): Selanjutnya welder membentuk ujung pipa menjadi miring, biasanya dengan sudut 37.5 derajat. Proses yang disebut bevelling ini menciptakan sebuah celah berbentuk “V” saat dua pipa disatukan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan akses yang cukup bagi elektroda las untuk menembus dan menyatukan seluruh ketebalan dinding pipa.

Langkah 2: Fit-Up & Tack Weld – Penyelarasan Presisi

Setelah materi siap, proses dilanjutkan ke penyelarasan. Pada tahap fit-up , welder menyatukan kedua pipa dan mengaturnya dengan sangat presisi. Mereka memastikan tidak ada ketidaksejajaran (disebut high-low ) dan mengatur jarak celah di antara kedua ujung pipa (disebut root gap ).

Untuk menjaga posisi yang sudah presisi ini agar tidak bergeser selama pengelasan, welder kemudian membuat lasan catat (tack weld) . Ini adalah lasan kecil dan pendek yang ditempatkan di beberapa titik di sekeliling sambungan pipa.

celah akar, las paku, pengelasan pipa oleh gaskindo sentosa

celah akar, las paku, pengelasan pipa oleh gaskindo sentosa

Langkah 3: Pengelasan Berlapis – Membangun Kekuatan Lapis Demi Lapis

Inilah inti dari proses pengelasan, di mana penyambungan dibangun secara bertahap. Setiap lapisan memiliki fungsi spesifik:

  • Root Pass (Lapisan Akar): Ini adalah lapisan pertama dan paling krusial. Tujuannya adalah untuk menembus celah akar dan menyatukan kedua pipa secara internal. Kualitas root pass menentukan integritas keseluruhan sambungan. Proses GTAW (TIG) sering menjadi pilihan di sini karena kemampuan menghasilkan lasan yang bersih dan berkualitas tinggi.
  • Hot Pass (Lapisan Panas): Segera setelah root pass , tukang las menerapkan hot pass . Lapisan ini bertujuan untuk memperbaiki profil root pass , membakar sisa fluks atau kotoran, dan mencegah keretakan.
  • Filler Passes (Lapisan Pengisi): Berikutnya adalah satu atau lebih lapisan pengisi. Welder secara bertahap mengisi sisa celah “V” pada kampuh las. Setiap lapisan menambah kekuatan dan ketebalan pada sambungan.
  • Cap Pass (Lapisan Penutup): Terakhir, tukang las membuat cap pass atau capping . Ini adalah lapisan terluar yang terlihat mata. Selain memberikan perlindungan akhir, capping juga harus rapi dan seragam secara visual sebagai tanda keahlian seorang tukang las.

Langkah 4: Pembersihan Antar Lapisan (Pembersihan Antar Lintasan)

Setelah setiap lapisan las (terutama yang menggunakan proses SMAW atau FCAW) selesai, sebuah lapisan pelindung yang disebut terak (slag) akan terbentuk. Sebelum memulai lapisan berikutnya, welder wajib membersihkan terak ini hingga tuntas menggunakan sikat kawat atau palu terak ( chipping hammer ). Jika terak ini terjebak di antara lapisan las, ia akan menjadi cacat serius yang disebut inklusi terak dan menutupi sambungan.

Langah 5: Inspeksi Akhir – Momen Pembuktian Kualitas

Setelah proses pengelasan dan pendinginan selesai, penyambungan las memasuki tahap pembuktian. Inspeksi dilakukan untuk memastikan lasan bebas dari cacat dan memenuhi semua kriteria dalam WPS.

  • Inspeksi Visual (VT): Inspektor memantau pemeriksaan permukaan lasan secara visual untuk mencari cacat seperti retak permukaan, undercut , atau porositas.
  • Inspeksi NDT (Non-Destructive Testing): Untuk memeriksa bagian dalam lasan yang tidak terlihat, tim inspeksi menggunakan metode NDT. Dua metode yang paling umum untuk pipa adalah Radiographic Testing (RT) , yang bekerja seperti Rontgen (X-ray) untuk melihat cacat internal, dan Ultrasonic Testing (UT) , yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi ketidaksempurnaan di dalam logam.

Kesimpulan: Prosedur Adalah Kunci Konsistensi

Sebagai rangkuman, sebuah sambungan las pipa yang andal bukanlah hasil dari keajaiban, melainkan buah dari kepatuhan yang ketat terhadap sebuah prosedur. Setiap langkah, mulai dari membersihkan material hingga verifikasi melalui NDT, memainkan peran vital dalam rantai kualitas. Dengan mengikuti WPS, perusahaan memastikan bahwa setiap lasan yang dibuat aman, kuat, dan konsisten.

Prosedur ini adalah inti dari pekerjaan pengelasan pipa. Untuk gambaran umum tentang topik ini, kunjungi panduan lengkap kami mengenai dunia piping Welding .

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Rating