Flange

5 Kesalahan Fatal Saat Memasang Gasket pada Flange RF

Gasket spiral wound adalah pahlawan tanpa tanda jasa dalam sistem perpipaan bertekanan tinggi. Ketika Anda memasangkannya dengan flange tipe Raised Face (RF), Anda menciptakan salah satu kombinasi penyegelan paling andal di industri. Permukaan RF yang sedikit menonjol secara khusus dirancang untuk memusatkan tekanan pada gasket, menghasilkan segel yang luar biasa kuat.

Namun, kekuatan kombinasi ini sangat bergantung pada satu hal krusial: instalasi yang benar. Di lapangan, sering kali teknisi melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang berakibat fatal. Kesalahan ini tidak hanya menyebabkan kebocoran yang merugikan, tetapi juga berpotensi menimbulkan bahaya keselamatan yang serius.

Oleh karena itu, mari kita bedah 5 kesalahan fatal yang harus Anda hindari saat memasang gasket spiral wound agar sambungan flange Anda berfungsi sempurna.


1. Mengencangkan Baut Secara Sembarangan (Bukan dengan Pola Bintang)

Ini adalah kesalahan paling umum dan paling merusak. Banyak orang mengencangkan baut secara berurutan melingkar.

Mengapa ini fatal? Tindakan ini secara langsung menciptakan tekanan yang tidak merata pada flange dan gasket. Anda pada dasarnya menekan satu sisi gasket dengan keras sementara sisi lainnya masih longgar. Akibatnya, gasket akan miring atau hancur di satu titik dan gagal membentuk segel yang rapat di titik lain. Ini adalah resep pasti untuk kebocoran.

Cara yang Benar: Selalu gunakan pola bintang (star pattern) saat mengencangkan baut. Anda harus mengencangkan baut yang berseberangan secara bertahap. Misalnya, pada flange dengan 8 baut, Anda mengencangkan baut nomor 1, lalu 5, lalu 3, lalu 7, dan seterusnya. Lakukan pengencangan ini dalam beberapa tahap (misalnya, 30% dari torsi akhir, lalu 60%, dan terakhir 100%) untuk memastikan gasket tertekan secara merata.

penomoran baut pada flange
Penomoran baut pada flange

2. Torsi Berlebihan (Menganggap “Lebih Kencang Lebih Baik”)

Ada mentalitas keliru di lapangan yang menganggap bahwa semakin kencang baut diputar, semakin baik segelnya. Teknisi sering menggunakan pipa tambahan (cheater bar) untuk mendapatkan tenaga ekstra.

Mengapa ini fatal? Gasket spiral wound bekerja karena memiliki efek “pegas” dari lilitan logam dan material pengisi (seperti grafit atau PTFE). Ketika Anda memberikan torsi berlebihan, Anda menghancurkan struktur ini. Lilitan logam menjadi gepeng dan material pengisi terperas keluar. Akibatnya, gasket kehilangan kemampuannya untuk memuai dan menyusut mengikuti perubahan tekanan dan suhu. Gasket tersebut menjadi mati dan tidak lagi berfungsi sebagai segel dinamis.

Cara yang Benar: Selalu gunakan kunci torsi yang terkalibrasi. Setiap produsen gasket dan standar industri memberikan nilai torsi yang direkomendasikan berdasarkan ukuran baut, material, dan kelas tekanan. Anda wajib mematuhi nilai tersebut untuk mencapai gaya jepit (clamping force) yang optimal tanpa merusak gasket.


3. Mengabaikan Kebersihan dan Kondisi Permukaan Flange

Terburu-buru sering kali membuat teknisi melewatkan langkah persiapan yang paling dasar: memeriksa permukaan flange.

Mengapa ini fatal? Gasket berfungsi dengan mengisi ketidaksempurnaan mikro pada permukaan flange. Jika permukaan flange kotor oleh karat, sisa gasket lama, atau partikel lain, gasket baru tidak akan pernah bisa duduk dengan sempurna. Selain itu, goresan atau penyok pada area raised face, terutama yang melintasi alur gerigi (serrations), akan menjadi “jalan tol” bagi fluida untuk bocor keluar.

Cara yang Benar: Anda harus membersihkan dan memeriksa kedua permukaan flange sebelum memasang gasket baru. Gunakan sikat kawat (sebaiknya dari kuningan agar tidak merusak flange) dan larutan pembersih untuk menghilangkan semua kotoran. Setelah bersih, periksa permukaannya dengan teliti. Jika ada kerusakan signifikan, flange tersebut mungkin perlu diperbaiki (refacing) sebelum dapat digunakan kembali.


4. Menggunakan Kembali Gasket Bekas

Ini adalah upaya penghematan yang justru akan memakan biaya jauh lebih mahal nantinya.

Mengapa ini fatal? Gasket spiral wound adalah komponen sekali pakai. Saat Anda mengencangkan baut, gasket akan terkompresi dan menyesuaikan diri secara permanen dengan permukaan flange spesifik tersebut. Ketika Anda membongkarnya, gasket itu telah kehilangan elastisitas dan “daya ingat” bentuknya. Memasangnya kembali tidak akan pernah menghasilkan segel yang andal karena gasket tersebut tidak akan bisa lagi menyesuaikan diri dengan sempurna.

Cara yang Benar: Sederhana saja: selalu gunakan gasket baru setiap kali Anda membuka sambungan flange. Biaya gasket baru jauh lebih murah dibandingkan biaya kerugian akibat downtime, hilangnya produk, atau potensi kecelakaan kerja akibat kebocoran.


5. Aplikasi Pelumas yang Salah

Pelumasan baut adalah pedang bermata dua. Jika dilakukan dengan benar, hasilnya luar biasa. Jika salah, hasilnya bencana.

Mengapa ini fatal? Ada dua skenario kesalahan di sini. Pertama, tidak menggunakan pelumas sama sekali. Tanpa pelumas, sebagian besar energi dari kunci torsi Anda habis hanya untuk melawan gesekan pada ulir baut, bukan untuk meregangkan baut dan menjepit flange. Kedua, dan yang lebih berbahaya, adalah mengoleskan pelumas pada permukaan gasket. Pelumas bisa bereaksi secara kimia dengan material pengisi gasket atau membuatnya menjadi licin sehingga mudah terperas keluar saat diberi tekanan.

Cara yang Benar: Oleskan lapisan tipis pelumas yang sesuai hanya pada ulir baut dan permukaan mur yang akan bersentuhan dengan flange. Jaga agar permukaan gasket dan permukaan flange tetap bersih dan kering dari pelumas apa pun. Ini memastikan pembacaan torsi Anda akurat dan diterjemahkan menjadi gaya jepit yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Rating